Monday 30 November 2015

Palestina dalam Sejarah Indonesia


 



#PROKLAMASI, Soekarno-Hatta boleh saja memproklamasikan kemerdekaan RI de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain. Pada poin ini kita tertolong fengan adanya pengakuan dari tokoh-tokoh Timur Tengah, sehingga Negara Indonesia bisa berdaulat
Palestina dan Mesir adalah dua Negara yang pertama kali mengakui kedaulatan Indonesia. Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin AL-Husaini (mufti besar Palestina) secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia. Pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islam, bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Soekarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI.
Seperti dikutip dalam buku “Diploma Revolusi Indonesia di Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan Lc. Buku ini diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden Pertama RI), M. Natsir (mantan Perdana Mentri RI), Adam Malik (Mentri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan), dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution. M. Zein Hassan Lc. Lt. Sebagai pelauku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal 40, menjelaskan tentang peran serta opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikapp.
Tersebutlah sorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia..”
Demikianlah segelintir atas jasa Palestina terhadap kemerdekaan Bangsa Indonesia. Kemudia timbuk pertanyaan, Kenapa Palestina mau menolong Indonesia? Jawabannya hanya satu kata, yaitu Islam. Karena Islam. Karena rakyat Indonesia adalah komunitas muslim yang sudah dikenal sejak lama. Negara timur tengahpun mengetahui bahwa di Asia Tenggara terdapat komunitas Muslim yang cukup besar, sehingga mereka tergugah untuk ikut andil membantu perjuangan saudara mereka seiman. Sebagaimana Indonesia dikenal sebagai Negara melayu yang berpegang pada ajaran Rasulullah SAW. Kedekatan iman inilah yang mengikat hati rakyat Palestina untuk mau menolong rakyat Indonesia pada saat itu. Kenyataan itu sekarang malah berbalik memedihkan.  Ketika rakyat Indonesia hanya diam melihat saudara-saudaranya dibantai di tanah kelahiran mereka sendiri. Sungguh ironis, ketika dahulu bangsa kita yang ditindas oleh penjajah Belanda ditolong oleh sebuah bangsa yang tidak ada kedekatan geografis, politis atau hubungan apapun yang kemudian dengan rela menolong bangsa Indonesia yang baru merdeka tersebut.

Saturday 21 November 2015

Totalitas Perjuangan


Totalitas Perjuangan
 
 
 
Mengarungi samudra kehidupan kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan tiada masa tuk berpangku tangan
Setiap tetes peluh dan darah tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah akan memberi saksi pengorbanan
.........
Allah adalah tujuan kami Rasulullah teladan kami
Al-Qur’an pedoman hidup kami
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi

Ikhwah fillah, dalam mengarungi samudera dakwah ini, satu hal yang pasti adalah banyaknya ujian dan cobaan yang seakan tidak akan pernah berhenti mengiringi setiap jejak langkah ini. Ada juga bisikan-bisikan, yang mengajak kita berhenti dan mundur dari jalan ini atau bahkan berbalik menyerang jalan dakwah ini.
Seperti inilah dakwah. Inilah yang dahulu dirasakan juga oleh Rasulullah dan para sahabatnya di masa-masa awal kedatangan Islam. Penyiksaan. Pembunuhan. Boikot. Cacian dan makian. Setiap hari setiap kali mengiringi jalan dakwah Islam.
Namun, itu semua tidak membuat langkah terhenti, tidak membuat berbalik dan memilih untuk kembali, meski mereka disiksa, meski keluarga mereka dibunuh di hadapan mereka, meski mereka harus mengalami cacian, hujatan, dan fitnah yang menyiksa batin, mereka tetap berada dalam dakwah Islam.
Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari awal dakwah Rasulullah, sehingga melahirkan totalitas yang tinggi dalam dakwahnya dan membuat para sahabat memiliki totalitas yang sama dalam mempertahankan agama dan keyakinannya.
Memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan.
Inilah yang dilakukan oleh Muhammad Saw sebelum beliau diutus oleh Allah, dan oleh Nabi-Nabi sebelum beliau, yakni tahannuts atau melakukan penyendirian, merenung dan memikirkan permasalahan di sekitar atau di lingkungan mereka. Proses perenungan ini yang kemudian melahirkan kepekaan yang tinggi dan semangat untuk mengubah keadaan suatu kaum. Proses ini juga melahirkan kekuatan ruhiyah yang tinggi yang dibutuhkan setiap aktivis dakwah dalam agenda-agenda dakwah dan tarbiyahnya.
Ya! Inilah hakikat dakwah itu sendiri, yaitu memperbaiki diri dan umat. Untuk itu kita harus melakukan proses perenungan terhadap berbagai masalah umat ini, mulai dari masalah anak-anak sampai dewasa dan orang tua, tergantung lahan dakwah masing-masing.
Lihatlah kondisi lingkungan kita, di masyarakat atau tetangga misalnya, banyak remaja pengangguran, perokok, peminum, kekerasan rumah tangga, dll, lihatlah mereka sebagai kesempatan untuk mendapat banyak pahala, bukan halangan atau ancaman. Karena mereka adalah mad’u kita di masyarakat, kantong-kantong pahala kita di akhirat.
Melanjutkan generasi dan kaderisasi sebelumnya
Seorang akh ditanya tentang totalitas, apa yang membuat dirinya bisa total dalam dakwah. Kemudian, jawabnya adalah karena saya adalah produk kaderisasi dakwah ini, maka saya juga harus melanjutkan kaderisasi dakwah ini.
Keinginan untuk melanjutkan cita-cita dan visi generasi sebelumnya adalah tabiat dan jalan dakwah yang dilakukan oleh para Nabi dan Rasul.
Kita tentunya pernah mendapatkan atau melalui proses ini, saat sekolah, kuliah bahkan saat kerja dan menjelang pensiun pun, kita tentu mendapatkannya. Dakwah adalah proses perbaikan secara terus menerus, sambung menyambung dari berbagai generasi, jika satu rantai terputus, akan sulit untuk mencapai cita-cita dakwah ini. Maka diperlukan regenerasi. Dan saat inilah, kitalah yang akan menyambungnya, menjadi bagian dari alur kemenangan dakwah ini.
Menciptakan lingkungan pendukung sebagai perisai dakwah
Abu Bakar Ash-Shidiq, Abdurrahman bin auf, bilal bin rabah, Umar bin Khathab, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat-sahabat lainnya di masa awal dakwah Islam menjadi pendukung dan perisai terbaik dalam dakwah Islam di masa itu. Berbagai karakter, keahlian dan kekuatan mereka telah mampu menyebarkan dan memberikan kekuatan dalam dakwah Islam.
Dakwah di era sekarang pun, kita harus memiliki lingkungan atau teman yang saling menguatkan, dengan karakter-karakter yang berbeda.
Ketika kita butuh semangat untuk menghafal Qur’an, maka kita butuh seorang teman penghafal Qur’an. Ketika kita butuh semangat dalam dakwah ini, maka perbanyaklah teman yang memiliki semangat yang tinggi dalam agenda-agenda dakwah ini. Teman yang tidak hanya kuat secara ruhiyah tetapi juga secara jasadiyah. Kita butuh perisai dan pendukung agar dakwah ini mampu menyebar dan menghasilkan manusia-manusia yang Islam tersemai kuat di hatinya. Dan sebaik-baik pelindung adalah Allah swt.

Mari perbaharui ruhiyah kita, dan lihatlah kondisi sekitar kita. Siapa yang akan memperbaikinya? Jawabannya adalah KITA!
Karena kita adalah dai sebelum menjadi apapun!
Karena kita adalah umat terbaik di setiap lembar kehidupan!
Karena kita adalah pemain bukan penonton!
Dan karena kita berada dalam rombongan para pejuang!
Dakwah tak anak mati, tapi kita akan mati
Kita akan mati sebagai pengemban Dakwah atau Mati sebagai beban bagi Dakwah?
Bergerak, dan terus bergerak, untuk kebangkitan Dakwah

Friday 9 October 2015

Ceritaku dengan ROHIS



Aku dan ROHIS SMA N Kerjo

Assalamualaikum wr. wb



Bingung mau mulai dari mana cerita ini, tapi pertama-tama perkenalkan namaku Iqbal Raya Fareza untuk penjelasan nama lebih lengkap lagi bisa dibaca di artikel kemarin-kemarin yang ku poskan :D . Nah kita mulai saja kalau gitu Aku dan ROHIS SMA N Kerjo.
 
Innsya Allah cerita ini di mulai saat aku masih kelas 10 SMA di SMA N Kerjo tahun 2012. Awal mula kenal nama ROHIS mungkin itu dimulai pada saat Open Recruitment pada waktu kalau gak salah Ramadhan 2012, tapi dari situ ceritaku ikut dengan ROHIS belum  dimulai. Waktu Open Recruitment itu gak ada niat sedikitpun untuk ikut dengan ROHIS walau waktu itu kegiatan ROHIS di jelaskan kalau kegiatannya menarik tapi tetap pendirian gak mau ikut. Waktu mulai berjalan mungkin tepatnya setelah lebaran kegiatan pelajaran secara normal mulai berlangsung, dan kegiatan Pramukapun aktif kembali. Nah singkat cerita waktu itu kegiatan pramuka itu di hari Jumat kira-kira mulainya jam 14.00 atau tepatnya setelah acara ROHIS. Waktu itu dengan niat mau menghemat pengeluaran setelah sholat Jumat di Masjid At- Taqwa SMA N Kerjo aku memutuskan istirahat di sana sambil menanti kegiatan Pramuka nanti. Waktu setelah Jumatan itu bersama Aby Gunawan teman satu bangku di kelas x.3 yang pada kelas duanya nanti dialah yang menjadi wakil ketua ROHIS SMA N Kerjo angkatan 2013/2014. Waktu itu saat kegiatan ROHIS dimulai aku masih duduk di belakang serambi Ikhwan, nah waktu itu Abylah yang mengajak aku ikut ROHIS awal-awalnya waktu itu sedikit bingung acara apa ini tau kalau ini acara ROHIS ada niatan untuk keluar gak mau ikut dengan ROHIS, “baiklah hari ini aku ikut gak apa-apa tapi minggu depan aku gak akan ikut lagi” itu adalah apa yang ada dibenakku. Pada waktu itu ada beberapa anak kelas 10 yang hadir, dan yang kuingat dan bertahan sampai lulus itu ada Aby dan Aldino itu yang kuingat (yang lain maaf aku hanya ingkat itu saja). Beberapa hari berselang ada pemberitahuan yang di sampaikan mas MTQ (Muhammad Taufiq Qodri) “bagi nama yang saya sebutkan dibawah ini harap sepulang sekolah berkumpul di Masjid At Taqwa SMA N Kerjo ......, ......, .....,” dibenakku mungkin itu panggilan untuk anak kelas 10 yang ikut kegiatan ROHIS kemarin, nah benerkan namaku kuja dipanggil. Dalam benakku mau ngapain dipanggil segala. Sepulang sekolah ada niatan untuk gak ikut lebih baik pulang, tapi ada ajakkan dari Aby untuk ikut perkumpulan itu. Nah di perkumpulan itu yang tak sampai 15 menittan di jelaskan oleh mas MTQ kalau kita itu yang dipanggil tadi adalah generasi masa depannya ROHIS. Jumat depan waktu itu walau gak niat ikut ROHIS tapi aku coba ikut dulu nah kalau gak salah waktu itu juga ada pengumuman kalau minggu depan ROHIS SMA N Kerjo akan mengadakan LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban), waktu itu ada iuran Rp 2000 untuk iuran LPJ nah hal lucunya awalannya gak mau iuran tapi kerena semua iuran aku juga ikut iuran. Jumat depannya LPJ ROHIS, yang ku pikirkan saat itu adalah setelah LPJ ROHIS aku mungkin gak ikut kegitan ROHIS lagi, nah setelah LPJ ROHIS waktu itu adalah pemilihan ketua ROHIS dan yang menjadi ketua dan wakil ketua ROHIS SMA N Kerjo 2012/2013 adalah Trisna Maulana dan Fajar Avani. Berinjak ke beberapa minggu kemudian kejadian ini sebenrannya aku lupa tepatnya kapan antara sebelum pelantikan atau setelah pelantikan, kejadiannya waktu itu awalan jadi ketua Trisna menunjuk aku sebagai MC tapi waktu itu aku bilang belom siap dan yang jadi MC adalah Aby itulah kejadiannya simple tapi masih teringat dalam benakku diawal kepemimpinan Trisna. Berinjak ke acara pelantikan ROHIS SMA N Kerjo 2013/2014, yang ku ingat dari acara itu adalah sesi 2 setelah acara pelantikan acara waktu itu adalah pengumpulan per Divisi dan aku berada di Divisi MEDIS (Media Islam) tapi sebenranya pada awalannya itu aku lebih berminat pengen ke Divisi Enterpreneur (Kewirausahaan) mingkin berminat kesitu adalah kelihatannya seru, tapi balik lagi pas kumpul perDivisi itu di MEDIS ada 3 ikhwan yang kelas 10 Cuma aku sendiri dan yang lainnya kelas 11 kesannya mungkin ini adalah balasan oleh Allah karena kemarin-kemarin aku menjalani ROHIS setengah-setengah. Nah yang tak terlupakan dari waktu itu adalah dari Divisi Medis pulang paling akhir dan mendapat bonus kehujanan, kehujanan dari Kerjo sampai Jenawi yang pasti basah kuyup. Nah depertemuan ROHIS berikutnya aku mulai nyaman di ROHIS. Di ROHIS kelas sendiri aku mempunyai sifat buruk setiap kali ada kegiatan ROHIS yang kelihatannya besar aku tak pernah ikut contohnya seperti LDK(Dauroh), lotisan, Outbond, dan futsal alasan gak ikut karena males (untuk yang baca jangan ditiru ya). Dan cerita suka kepada kepala bidang Medis (tak perlu diceritakan karena hal itu salah dan jangan di ikuti). Berlanjut ke perjalanan ROHIS kelas 11 SMA, cerita kita mulai dari awalan masuk kelas 11 kenapa dari awal situ sebenarnya saya pernah menjadi seorang anak IPS selama 1 hari tapi pada keesokan harinya saya memilih untuk pindah ke IPA kenapa pilih pindah alasannya karena bila ada di IPS saya takut bila saya tidak bisa istiqomah lagi di ROHIS terlebih IPS yang saya tempati itu sungguh luar biasa. Mungkin niatan dari situlah kenapa saya bisa pindah ke IPA, di IPA awalannya saya harus mencari bangku sendiri tapi untunglah waktu itu saya di bantu oleh Muhammad Dicky Pratama (yang nantinya menjadi ketua ROHIS 2013/2014) nah kenapa dia membantu padahal selama di ROHIS kami jarang menyapa mungkin baru dari sini kita mulai menyapa mungkin rasa solidaritas sesama anggota ROHIS. Kita mulai dari Open Recruitment 2013 waktu itu mungkin adalah sebuah ujian bagi saya apa saya masih ada niat di ROHIS atau tidak, karena apa pada waktu itu semua teman angkatan ROHIS kelas 11 mendapatkan posisi di kepanitiaan waktu itu entah jadi dokumentasi, Tilawah, Mc, Ketua Panitia tapi saya yang tidak medapat posisi tapi pada akhirnya saya memilih bertahan dan malam sebelum Open Recruitment itu adalah saya pertama kali merasakan tidur di SMA N Kerjo ajakn tidur di SMA tersendiri itu dari Dicky yang mengajak dan ajakan dari ROHIS kelas 12 ajakan untuk ikut Mabit keesokan harinya Open Recruitment berjalan dengan lancar walau bantuan saya tak begitu besar tapi saya mencoba memberikan yang terbaik. Berlanjut ke LPJ kepengurusan ROHIS SMA N Kerjo 2012/2013, LPJ berjalan lancar dan berlanjut kepemilihan ketua ROHIS SMA N Kerjo 2013/2014 dari kurang lebih 9 ikhwan ROHIS kelas 11 muncul 2 kanidat ketua ROHIS yaitu Dicky dan Aby 2 orang teman yang ku kenal, berbicara sedikit tentang Aby sebenarnya waktu kelas 10 aku sangat iri kepada dia karena dia itu seperti di anak emaskan pada waktu itu, kembali kepemilihan ketua dan akhirnya yang menjadi ketua dan wakil ketua ROHIS SMA N Kerjo 2013/2014 adalah Dicky sebagai ketua dan Aby sebagai wakil. Setelah Pemilihan adalah Pelantikan tapi jarak antara pemilihan dan pelantikan cukup jauh alasannya tidak bisa saya beritahu. Pelantikan ROHIS SMA N Kerjo 2013/2014 di pelantikan kali ini saya emang tidak menjadi pengurus tapi saya cukup bangga tidak menjadi pengurus kenapa karena seorang pengurus itu belum tentu lebih baik dari anggotanya, saya lebih suka berbuat banyak di Medis lewat jadi anggota dan belom tentu nama yang terpampang di papan pengurus itu mereka bisa terus ingat dengan ROHIS. Di kelas 11 ini aku mulai memperbaiki diri dari yang dulu jarang aktif di kegiatan besar ROHIS tapi sekarang aku mulai aktif. Singkat cerita aku akan lebih bercita tentang beberapa hal yang menurutku masih selalu teringat salah satunya adalah pembuatan buletin Februari pada waktu itu di untuk membuat buletin sendiri walau belum bisa tercetak tapi pengorbanan untuk membuat mencetak buletin itu sangat besar aku dan Dicky sendiri harus menempuh Kerjo-Jambangan-Kerjo-Karanganyar-Kerjo walaupun hasilnya nihil tapi perjuangan itu selalu kuingat dan keesokan harinya 14 Februari Valentine berhasil dicegah dengan hujan abu gunung kelud. Yang berikutnya yang masih terkenang adalah saat IHSD (International Hijab Solidarity Day) 4 September, kenapa selalu teringat karena waktu pemasangan malam hari itu yang membuat terkenang karena malam itu aku bersama mas Nanang (Ketua ROHIS kalau gak salah 2010/2011) malam-malam setelah memasang mmt IHSD ternyata sepeda mas Nanang kehabisan bensin dan pada malam hari harus mendorong sepeda di sekitar alas karet dan di dekat kuburan sungguh pengalaman yang masih teringat rasanya. Pada tahun itu juga aku mulai hal-hal baru mulai ku jalankan seperti sebagai admin blog milik ROHIS SMA N Kerjo www.rohissmanegerikerjo.blogspot.com ada yang menarik dari menguploadan artikel di blog itu yang menarik itu adalah aku tak pernah mengunakan Modem tapi aku lebih menggunakan wifi gratisan (cari hemat). Kalau di bilang masa itu adalah yang paling berjasa dalam membantu adalah leptop milik ku ini kenapa? Karena semua pendukung media yang ada di ROHIS biasanya di dukung lewat leptop ini dari desain buletin dan lain-lain yang menarik dari leptop ini adalah dulu awalan beli leptop ini aku sering sekali dalam doaku kepada Allah aku meminta leptop agar memudahkan ROHIS suatua saat nanti jadi yang baca ini kalau minta sesuatu itu mintalah kepada Allah dengan tulus ikhlas. Nah di ROHIS sendiri aku lebih  sering di suruh bikin vidio dari vidiio profil atau vidio apa (vidio hasil yangku buat bisa di lihat di youtube.com share saja ROHIS SMA N Kerjo) tapi impian dari membuat vidio ini sendiri adalah ROHIS berani membuat vidio pendek (minimal 5 Menit) yang mempunyai sebuah airti sendiri keinginan buat vidio sendiri hadir setelah Stady Banding ROHIS SMA N Kerjo ke JS UGM tapi sayangnya hal itu belum kesampaian karena periode kepengurusan yang sudah berakhir (semoga yang baca ini berani buat itu). Akhir pengurusan ROHIS SMA N Kerjo 2013/2014 diakhiri dengan LPJ dan pemilihan ketua ROHIS SMA N Kerjo 2014/2015 untuk pemilihan kedua ini saya tak bisa komen. Mungkin ini akhir cerita singkat ini “Aku dan ROHIS SMA N Kerjo” lain kali akan ku sambung dengan tambahan cerita setelah aku masuk kelas 12 SMA dan ROHIS. Alasanku sendiri kenapa tulis cerita ini adalah Cuma mengingatkan kepada adik-adik ROHIS yang baca ini agar kalian terus bersemangat melanjutkan perjuangan ini entah itu kalian dalam posisi Pengurus Harian atau anggota karena apa kadang-kadang masa-masa setelah lulus SMA dan bergabung dengan KARISMANKER (Kesatuan Alumni ROHIS SMA N Kerjoo) memang mendapat petualangan baru dalam berdakwah tapi aku sendiri masih merindukan hari jumat setelah jumatan ikut kajian ROHIS ada sambutan ketua dari Dicky dan aku juga merindukan masa-masa di ROHIS dulu untuk adik-adik jangan sia-siakan masa ROHIS kalian karena masa itu akan selalu kalian kenang sampai kapanpun itu. #AkuAnakROHIS
ROHIS!!!!... Dimanapun kita tetap Allahuhuakbar!!!!...



Sunday 13 September 2015

Iqbal Raya Fareza dan Mimpi yang Menunggu

Pelangi dan Mimpi

Ketika Mimpimu Yang begitu Indah Tak Pernah terwujud Ya Sudahlah...

Mungkin itu kata bila sebuah impian yang tersusun rapi belum terwujud Ya.. Sudahlah..
Kalau dibilang impian, tahun ini 2015 merupakan tahun dimana impian secara nyata ingin ku wujudkan. Impian dari diriku sendiri adalah menjadi seorang perencana Kota, untuk sampai kesitu aku harus kuliah dulu tapi untuk sampai kesitu emang berat seperti apa yang ku ketahui “Semakin dekat kita dengan impian kita, maka semakin banyak rintangan yang diberikan Allah untuk kita, Allah hanya ingin mengetes seberapa sungguh-sungguh kita dalam meraih Impian kita...”. langsung saja gini ceritanya lulus SMA mau kemana? Kalau SMA itu hubungannya pasti Kuliah, saat kuliahpun pasti ada jurusan yang kita inginkan nah.. dari situ jurusan kuinginkan itu adalah Jurusan Teknik PWK (Perencanaan Wilayah dan Kota) bermimpi ingin menjadi cah Teknik :D di perjuangan awal SNMPTN 2015 waktu itu aku ambil di UNDIP Jurusan PWK dan THP (Teknologi Hasil Perikanan) singkat cerita pada waktu itu aku lebih ingin masik PWKnya bukan THP, dalam perasaan nyesek kog aku ambil THP ya.. aku anak gunung kog ambil Perikanan aneh banget.. setiap selesai Sholat do’a terbesar itu bisa masuk PWK jagan sampai masuk THP, dari pada masuk THP lebih baik aku gagal SNMPTN 2015.. nah pas pengumuman hasil SNMPTN hasilnyapun maaf anda GAGAL :D sakit rasanya gagal di start awal. Lanjut keperjuangan berikutnya sedih gak boleh berlarut-larut Impian jalan terus, perjuangan kedua kali ini di SBMPTN 2015 tes tulis aku sudah berusaha dengan sebaik-baiknya berusaha memberikan yang terbaik yang dipilih kali ini UNDIP jurusan PWK dan di UB (Universitas Brawijaya) jurusan PWK dan THP, kali ini beda kenapa berani ambil THP lagi karen... UB itu di dataran tinggi Malang jadi nyamanlah seperti hawa rumah sendiri.. Tes SBMPTN yang harus di diingat jangan lupa ke kamar mandi sebelum tes itu pengalaman pribadi dari SBMPTN 2015 ini. Langsung lanjut ke Pengumuman hasil SBMPTN dan ahasilnya adalah Maaf anda Gagal.. GAGAL Lagi.. . oke semangat belum berakhir kali ini berlanjut ke SM UNS 2015 (Seleksi Mandiri UNS 2015) itu SM ini memakai poin atau nilau SBMPTN sebenarnya SM ini kaya judi kenapa karena nilai SBMPTN saja kita udah tidak menentu masak harus di adu lagi dengan nilai itu kali ini di UNS aku ambil PWK lagi :D masih meneruskan impian dan pilihan berikutnya ambil MIPA Biologi entah dalam motivasi apa ambil MIPA Biologi. Nah dalam pengumumannya seperti yang di tebaik GAGAL!!!!!! Pesimis mulai menyelimuti apa tahun ini bisa kuliah?? Kali ini ke perjuangan akhir SPMU UNNES Semarang, entah kenakan ambil UNNES padahal kemarin-kemarin cari info tentang UM UNDIP. Di UNNES kali ini yang aku ambil sendiri sedikit ngawur kaya Cuma buang-buang uang pilihan pertama ambil Teknik Arsitektur dan di pilihan kedua ambil Teknik Kimia entah darimana ambil jurusan itu.. langsung saja untuk tes di UNNES cukup lancar, dan gak bisa diceritakan secara detail karena panjang.. :D langsung saja di pengumumanpun klihatannya Allah belum mengizinkan aku kuliah tahun ini.. sedih tentu ada..

Canda Tawa selalu ku berikan untuk menghiasi hariku

Menutupi luka yang menusuk hati ini..

Tapi yakinlah aku tak sekuat itu

Aku tak setangguh itu menerima luka ini..

Tapi yang selalu membuatku kuat

Membuatku tangguh

Adalah..

Keyakinan akan Allah yang akan

Selalu ada untukku

Untuk menyacapi semua impian ini..

Tapi ketahuilah inilah cara dari Allah
untuk menguji seberapa sungguh-sungguh kita akan meraih impian ini
intinya aku tak sekuat itu menghadapi kegagalan ini.. Tapi penyesalan ini tak boleh berlarut-larut “Tiada Tuhan melainkan Engkau (ya Allah)! Maha Suci Engkau (dari pada melakukan aniaya. Tolonglah aku)! Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri.” (QS Al-Anbiya’ : 87) “.... bisa jadi kenyataan hari esok adalah impian kita hari ini..” –Hasan Al Banna- dari situlah aku ingin terus melanjutkan mimpiku ini walaupun perjuanganku harus sampai tahun depan karena tidak ada yang instan dalam meraih sebuah mimpi “seseorang  tanpa tujuan yang jelas, tidak akan pernah maju sekalipun berada dijalan yang mulus” dari situ aku berusaha memposisikan diri dari seorang pemimpi besar menjadi seorang Penjelajah Besar yang akan menjelajah dunia ini lewat semua mimpi yang di 5 cm di depan mata kita.. “YAKIN gak yakin, kita harus YAKIN Karena Allah telah menciptakan kita dari benih pemenang, kita pernah mengalahkan 300 juta pesaing. Proses terbentuknya sebuah kehidupan, dimulai dari bertemunya sel sperma dengan sel telur. Pada saat sel sperma keluar, jumlahnya bisa mencapai 300 juta. Saat itu terjadi kompetisi yang sangat ketat, karena dari 300 juta sel sperma tersebut hanya 1 sel yang bisa membuahu sel telur. Untuk bisa lahir di dunia ini, kamu telah membuktikkan bahwa kamu adalah yang terbaik di antara 300 juta pesaing......” jangan Cuma berani bermimpi tapi kita harus berani gagal.. Bermimpi untuk meraih impian itu mudah tapi gagalnya itu sulit untuk dilupakan.. 5x sudah gagal di tahun ini 2015, innsya Allah tahun depan dengan keyakinan yang besar aku Iqbal Raya Fareza akan ada hal besar yang akan menunggu di tahun 2016 untuk di capai “Beranilah bermimpi besar dan lebih berani lagi untuk mewujudkannya, karena sungguh lebih besar rencana Allah untuk setiap mimpi kita” intinya kawan jangan Cuma dihayati tulisanku dibagian atas tapi cobalah hayati semuanya sampai akhir tulisanku.. :D salam Penjelajah Besar.. 

Wednesday 22 July 2015

Tere Liye

Tere Liye, penulis yang karya-karyanya pasti sangat dirindukan. Novel Rindu hadir seakan menjawab kerinduan itu. Novel Rindu, yang di dalamnya terdapat kisah akan masa lalu, kebencian, takdir, cinta sejati, dan kemunafikan.

Bulan syawal seharusnya menjadi bulan dimana keluarga bisa saling berkumpul dengan suasana hangat. Namun, lain hal dengan Novel Rindu, bulan syawal menjadi bulan yang penuh dengan kesibukan.  9 syawal 1357 H – bertepatan dengan tanggal 1 Desember 1938 M menjadi awal sebuah pejalanan besar.

Menilik dari judul, Rindu, mungkin yang terbayang adalah rasa rindu pada seorang kekasih atau pada orang yang kita cintai. Justru lebih dari itu. Rindu ini, menceritakan akan sebuah kerinduan akan panggilan untuk menggenapkan rukun islam.

Gemuruh air laut seakan kalah dengan raungan peluit angin dari sesuatu yang hendak merapat yaitu sebuah kapal uap. Kapal uap kargo ini memiliki ukuran panjang 136 meter dan lebar meter. Kapal ini bertuliskan Blitar Holland di lambung kapalnya. Kedatangan kapal ini bukan tanpa tujuan. Ia datang selain membawa kargo, tapi juga memiliki tugas mulia yaitu mengantarkan jamaah menuju tanah suci Mekkah.

Dalam novel ini, tokoh yang pertama kali dikenalkan adalah Daeng Adipati. Pedagang dari Makassar yang kaya raya, masih muda, dan berperangai baik. Ditemani istri dan kedua orang anaknya, Anna dan Elsa tak lupa pembantu yang setia menemani.

Hal yang senada juga dirasakan oleh Ahmad Karaeng. Ulama masyhur di Makassar yang masih memiliki darah keturunan raja Gowa pertama yang masuk islam, Sultan Alauddin. Perawakan fisik dan pribadi yang baik begitu disegani menambah kesan sempurna yang melekat  pada Gurutta-sapaan Ahmad Karaeng.

Ambo Uleng, sosok yang muncul dengan hati yang berbeda. Disaat yang lain suka cita dalam perjalanan ini, ia datang dengan segudang kegalauan. Ia datang untuk melamar pekerjaan menjadi kelasi di Blitar Holland. Bukan untuk pergi ibadah haji, bukan juga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, untuk meninggalkan sesuatu. “Aku hanya ingin meninggalkan semua, kaptem.” Hal:33

Bonda Upe yang memiliki masa lalu yang kelam sebagai cabo. Berawal dari kekalahan ayahnya dalam berjudi yang notabene ayahnya adalah penjudi kambuhan. Suatu ketika ayahnya membuat kesalahan yang fatal, yaitu menjadikan Ling-Ling-nama kecil Bonda Upe- sebagai taruhannya. Akhirnya Ling-Ling dijemput paksa dan dibawa ke Macau Po- tempat pelacuran kelas atas di Batavia.

Masa lalu yang kelam mungkin dialami oleh sebagian orang. Namun, ada ibroh yang bisa kita ambil. Masa lalu sudah menjadi bagian dari hidup kita, lantas kita bukan lari dari masa lalu, bukan juga untuk dilupakan. Namun, berikan tempat terbaik dan biarkan waktu yang memudarkannya.

Kebencian sering kita alami ketika seseorang berbuat terlampau batas. Begitupu yang dirasakan Daeng Adipati. kebencian kepada ayahnya begitu besar. Ayah yang seharusnya mengayomi keluarga, malah berlaku kasar kepada keluarga. Itulah yang dirasakan Daeng. Ironi memang ketika kita membenci seseorang yang seharusnya kita sayangi.

Tak sedap jika sebuah novel tidak mengulik romansa cinta yang indah. Semua itu tergambar dalam sosok Mbah Kakung Slamet dan Mbah Putri Slamet. Cinta yang mereka hadirkan begitu indah, membuat iri setiap mata memandang. Tetapi, semua itu seakan sirna ketika Mbah Putri meninggal dunia. Duka hati yang menyelimuti Mbah Kakung. Tak habis pikir, bagaimana bisa? Seakan takdir yang ia salahkan. Mengapa tidak ditunda sementara waktu?

Sejak awal kemunculan Ambo Uleng memang sudah menyita banyak perhatian pembaca. Pembaca dibuat mereka-reka apa yang sebenarnya dialami Ambo. Pembaca dibuat penasaran. Namun, baru terkuat menjelang akhir cerita. Dan muncul sebagai pertanyaa keempat. Pertanyaan yang diajukan Ambo, apakah cinta sejati itu?

Semasa kecil Ambo pernah menyelamatkan gadis kecil pemilik kapal. Dan ketika usia 20 tahun, ia melamar pekerjaan kepada pemilik kapal yang baru saja membeli kapal. Bekerja selama 4 tahun di keluarga itu, rasa mulai tumbuh. Namun, mereka tak pernah bicara, tak berani menatap. Kalau berpapasan, mereka menunduk malu. Hal ini bisa kita jadika teladan bahwasannya cinta tak harus menuruti hawa nafsu yang melanggar kaidah-kaidah agama
.
Seketika, perasaan Ambo luluh lantah ketika lamarannya ditolak keluarga. Bukan tanpa alasan. Karena si gadis, sudak dijodohkan oleh ayahnya dengan murid seorang yang sangat penting di Gowa. Gurutta, kembali hadir dengan nasihatnya. “Kisah cinta kau, siapa penulisnya? Allah. Penulisnya adalah pemilik cerita yang paling sempurna di muka bumi.” Hal.492. cita sejati pasti akan kembali dengan cara yang mengagumkan yang terpenting kita sebagai manusia sudah selayaknya memperbaiki diri dan memantaskan diri.

Sosok yang sempurna sudah melekat pada Gurutta. Bagaimana tidak, ia sudah menjawab 4 dari 5 pertanyaan. Namun, pertanyaan kelima justru hadir dari sosok ulama yang masyhur ini. Tere memang cerdik, berhasil mematahkan kesan sempurna seorang manusia yang bernama Ahmad Karaeng. Tidak tanggung-tanggung, pertanyaannya di jawab oleh kelasi yang tak lain Ambo Uleng. “ya Rabb, anak muda ini telah memberikan jawaban padanya”. 




Thursday 26 March 2015

Kisah Suami BerIstri 4




Alkisah di suatu tempat ada seorang laki-laki yang mempunyai 4 istri.. istri yang pertama adalah istri yang paling cantik diantara istri-istri yang lain, karena kecantikannya sang suami sering membawa istrinya untuk dipamerkan pada teman-teman dan keluarga-keluarganya untuk menunjukkan dia bisa punya istri yang sangat cantik. Istri yang ke 2, adalah istri yang paling sayang pada suaminya. Ia selalu memasak masakan kesukaan suaminya, demikian si suami juga sangat sayang pada istri keduanya tersebut. Istri yang ke 3 adalah istri yang sangat perhatian dan sabar pada suaminya dan jika sang suami sedang ada masalah ia selalu curhat pada istrinya yang ke 3 ini. Istri yang ke 4, sangat malang nasibnya.. karena dia mempunyai wajah yang tak begitu cantik, kurus, dekil, maka sang suami tak pernah memperdulikannya, diberi makan oleh suaminyapun jarang.

Dan waktupun berlalu, pada suatu hari sang suami tersebut meniggal dunia.. pada saat meniggal dunia hanya 3 istri yang datang ke pemakamnnya, istri yang pertama tidak mau datang ke pemakamannya, karena sebenarnya ia tak begitu mencintai suaminya. Istri kedua dia datang kepemakamannya, setelah pulang dari pemakamannya ia lalu menikah dengan laki-laki lain dan melupakan suaminya. Istri yang ke3, ia menangis di hari pemakaman suaminya ia merasa sangat kehilangan tapi setelah ia pulang dari pemakaman, ia melupakan hal tentang kematian suaminya. Dan Istri yang ke4 ternyata, segala sesuatu baik yang berhubungan dengan pemakaman, baik memandikan, menguburkan dan mendoakan semuanya ditanggung oleh istri ke4. Ia menangis dan terus mendoakan suaminya. Bahkan hingga akhir hayatnya istri ke 4 pun masih setia menungguinya dikuburan. Hingga istri ke4 tersebut mati dan dikuburkan disebelah makam suaminya. Ternyata Istri ke4lah yang paling menayangi sang suami walaupun ia tak pernah diperhatikan.

Apa Esensi dari cerita tersebut? Sebenarnya cerita tadi adalah sebuah analogi:

1.       Istri 1= harta/ Jabatan
Ia selalu kita bangga-banggakan, kita pamerkan tapi waktu kematian kita itu semua tak akan berguna dan dibawa mati.

2.       Istri 2= Istri sesungguhnya/ pasangan hidup
Ketika kita mati ia akan mencari pasangan hidup penggantinya.

3.       Istri 3= Teman/ Keluarga
Setelah kematian kita, mereka akan lupa pada kita.

4.       Istri ke 4= AMALAN Kita
Ia selalu kita abaikan, kita hiraukan, dan tak pernah peduli terhadapnya. Tetapi sesunggunhnya AMALANlah yang terus kita bawa walaupun kita sudah mati.

Maka dari itu Perbanyaklah Amal baik, dan jauhi maksiat

Sekian Terimakasih.. tunggu cerita lainnya di www.2halnama.blogspot.com atau Follow akun Twitter resmi di @irFareza dan akun Facebook resmi di Iqbal Raya Fareza

Sunday 22 March 2015

Iqbal Raya Fareza Perjalanan Hidup

Assalmu’alaikum wr. wb
Perkenalkan nama saya Iqbal Raya Fareza, lahir pada 19 April 1997 dari sebuah keluarga muda sederhana. Nama Iqbal Raya Fareza sendiri diberikan orang tua kepada saya, yang mempunyai do’a “Pujangga Islam Besar Kejayaan” yang mempunyai arti agar saya nanti menjadi seorang anak Muslim yang membawa kejayaan besar untuk Islam disuatu saat nanti. Saya sendiri adalah anak pertama dari dua saudara. Di usia 4 tahun saya sendiri harus tinggal bersama nenek dan kakak, pada saat itu orang tua masih sulit dalam bekerja. Pada waktu itu Ibu harus bekerja di Jakarta untuk membantu memenuhi kehidupan keluarga. Sedangkan Ayah saya sendiri pada waktu itu hanya menjadi seorang tukang ojek yang pada waktu itu masih mendapatkan penghasilan yang lumayan. Tapi pada saat itu saya lebih melihat waktu itu adalah jaman kesesatan karena pada waktu itu uang panghasilan Ayah lebih sering beliau gunakan untuk minum-minuman keras. Hal itu kira-kira sampai saya kelas satu SD atau kira-kira saya usia 6 tahun. Walau Ibu saya sudah pulang dari Jakarta hal itu kebiasaan itu masih saja beliau lakukan. Tapi kebiasaan itu berubah setelah pada saat itu Ayah mendapat utang yang belum bisa beliau bayar, dan pada saat itulah Kakek membantu Ayah untuk melunasinya dan menyuruh Ayah saya untuk tidak minum-minuman keras. Dan pada saat itu juga kakak mengajak Ayah saya untuk menjadi pedagang Sapi, pada waktu itu sendiri kakek saya merupakan seorang pedagang sapi yang cukup terkenal pada masa itu. Dan akhirnya Ayah saya bisa mendapatkan penghasilan sendiri yang bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan menjadi penjual sapi itu sendiri. Untuk pendidikan SD saya sendiri bersekolah di SD N 01 Seloromo atau dari rumah saya kira-kira jaraknya 10 meter, pada waktu SD itu saya lebih mengangap bawa pada masa itu saya lebih sering ditindas oleh teman-teman yang lainnya. Pada waktu SD itu sendiri saya lebih sering dipalak oleh teman-teman walau pada saat itu uang saku saya Cuma seribu rupiah dan teman-teman saya uang sakunya mungkin lebih dari saya. Dan uang hasil palakan itu mereka gunakan untuk membeli Rokok. Masih teringat ucapan Ibu saya pada waktu itu “Lebih baik kamu berikan uangmu dari pada kamu ikut-ikutan mereka Merokok” itulah kata-kata yang masih saya ingat sampai saat ini, lebih baik memberikan uang saya daripada ikut-ikutan melakukan hal itu. Berlanjut ke masa SMP di masa itu mungkin ceritanya hampir sama pengakuan untuk diri saya itu ada dari teman-teman kira-kira Cuma 40 % dari teman-teman saat itu, pada waktu itu juga banyak masih ada teman yang memalak uang saya yang mereka gunakan untuk membeli minum-minuman keras saya beri tapi saya tidak mau ikut saya masih teringat ucapan Ibu dulu. Untuk prestasi waktu SMP itu saya Cuma bisa dapat rengking pada saat UTS saja untuk Ulangan akhir semester saya sering gagal mendapatkannya. Pada waktu kelas 9 SMP itu saya pernah mendapat peringkat 3 untuk Ulangan akhir semester 1. Dan pada kelas 9 SMP itulah saya mulai mendapat teman yang mau mengakui kalau say itu ada. Setelah lulus SMP saya melanjutkan ke SMA yang sebelumnya belum pernah saya dengar yaitu SMA N Kerjo, pada awalnya saya pengennya melanjutkan ke MAN 1 Sragen sebab itulah saya tak pernah mendengar nama SMA N Kerjo dan tak pernah terpikirkan melanjutkan sekolah ke sana. Tapi saya gagal masuk MAN 1 Sragen, dan disaat terakhir itu saya tetap memaksa melanjutkan sekolah ke Kabupaten Sragen yaitu saya sempat mendaftar di SMA PGRI Sragen. Tapi Ibu saya lebih menghendaki saya melanjutkan sekolah di SMA N Kerjo, atas alasan lebih dekat dan itu sekolah Negeri. Walaupun saya teteap memaksa tapi atas nasihat Ibu itulah saya memilih melanjutkan sekolah di SMA N Kerjo. Dan benar nasihat Ibuku di SMA N Kerjo inilah saya menemukan sebuah keluarga yang mengakui adanya saya yaitu Rohis SMA N Kerjo. di Rohis inilah saya diajari untuk mengembangkan kemampuan saya dalam berbicara atau dalam desain grafis. Dan di Rohis ini jugalah saya dipertemukan dengan orang-orang hebat yang banyak membuat pola pikir saya berubah. “Indah Persaudaraan Islam” itu memang benar Indahnya dan saya merasakannya di Rohis SMA N Kerjo berjuang bersama untuk menegakkan Islam. Dan untuk prestasi akademik dari kelas 10-12 SMA saya kurang menonjol tapi itu bukanlah masalah karena yang saya yakini itu bahwa Allah akan selalu membantu hamba-hambanya yang menolong agamanya QS. Muhammad ayat 7. Dan semua cerita ini tidak akan pernah ada kalau tidak ada Ibu di sisi saya. Syukron..
Wasalamu’alaikum wr. wb



Monday 16 March 2015

Sayonara #UntukSahabat



Sayonara

Mari semua berteman selamanya

Tak ada yang dapat memisahkan kita

Kita akan bermimpi apa yang terjadi hari esok

Selama kita berjalan dijalan penuh harapan

Mari jalani hidup kita dengan bebas seperti burung

Terbang melintasi langit

Hari ini kita harus mengucapkan selamat tinggal

Sampai hari disaat kita bertemu lagi

Mari kita jaga kebahagian mempercayai satu sama lain

Jauh didalam hati kita

Hari ini kita harus mengucapkan selamat tinggal

Sampai hari disaat kita bertemu lagi

Sampai hari disaat kita bertemu lagi


Mungkin itu kata-kata untuk teman-teman Rohis SMA N Kerjo bila saya lalus nanti :D tapi saya akan selalu untuk mereka membantu mereka walau saya tak ada lagi disana.. Rohis Dimanapun kita tetap Allahuakbar....!!!! #UntukSahabat




Sunday 8 March 2015

Paragraf Esai Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Tata Kota



Pengaruh perubahan Iklim terhadap tata kota




                Perubahan iklim akhir-akhir ini sering berubah, membuat banyak hal tak menentu. Kadang pagi hari cerah tapi kadang siang harinya hujan lebat tanpa diduga-duga. Perubahan yang begitu cepat itu membuat banyak orang merasa bingung. Pada dasarnya, fenomena perubahan curah hujan ekstrim dalam waktu makin singkat, kemudian menjadikan masa kekeringan makin panjang. Ketidak pastian alam menjadi semakin tinggi. Selain banjir dan kekeringan, perubahan iklim juga dapat menimbulkan bencana logsor dan kebakaran lahan gambut. Berbagai bencana itu menimbulkan kerentanan sosial, diantaranya ancaman kelaparan.

            Dari situlah untuk mengatasi akibat-akibat perubahan iklim itu dan seiring dengan perkembangan penduduk, kota-kota di Indonesia membutuhkan strategi dan uapaya ketahanan kota terhadap perubahan iklim dalam rangka pengadaptasian terhadap kondisi perubahan iklim global secara berkelanjutan. Kota-kota harus mempunyai sebuah rancangan yang dapat mengatasi perubahan iklim yang ekstrim ini. Dari setiap kota yang mempunayai ruang hijau untuk daerah resapan air bila musim hujan, sampai ketersedian air yang cukup melimpah bila musim kemarau yang berkelajutan datang. Tata kota tidak boleh di sepelekan dalam menghadapi perubahan iklim yang sering berubah ini. Ketahanan kota adalah kemampuan untuk memepersiapkan, menanggapi, dan melakukan pemulihan dari ancaman multi-bahaya dengan kerusakan minimal untuk keselamatan dan kesehatan masyarakat, ekonomi dan keamanan pada kawadan perkotaan.

            Oleh karena itu peran pemerintah, masyarakat dan swasta dalam penyususnan tujuan, kebijakan, strategi ketahanan kota sangat dibutuhkan dalam proses perencanaan dan pembangunan terhadap ketahanan kota secara berkelanjutan. Tata kota harus lebih mementingkan kelancaran kehidupan manusia dari pada mementingkan pertumbuhan ekonomi yang mungin bisa merusak keterkaitan daerah resapan air. Pengurangan pembangunan gedung-gedung pencakar langit dalam sebuah tata kota itu harus dilakukan untuk mengatasi pergantian iklim yang ekstrim ini. Dan pemerintah harus menciptakan perencana wilayah yang hadal dalam mengatasi perubahan iklim yang menimpa akhir-akhir ini.

            Perubahan iklim merupakan tantangan global yang tidak dapat dihindari oleh seluruh negara di dunia. Perkembangan kondisi cuaca dan iklim memberi pengaruh terhadap kondisi keadaan alam yang kini mulai menjadi bencana alam. Perubahan itu tidak akan merusak sebuah tata kota, bila sebuah kota mempunyai perencanaan sebuah kota yang baik dan dapat mengatasi permasalahan yang akan datang.