PROFIL CANDI PLANGGATAN
Candi Planggatan adalah candi yang terletak di Desa Tambak,
kecamatan Ngargoyoso, kabupaten Karanganyar. Terletak 3 km dari Candi Sukuh.
Candi Planggatan terletak 910 m diatas permukaan laut. Pada candi ini terdapat
bagian teengahnya yang berupa gundukan tanah tingginya 1 m. Pada relief
tersebut terdapat 6 relief yang merupakan rangkaian suatu cerita. Planggatan
sendiri dibangun oleh Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit sebelum moksa
ke Gunug Lawu.
Salah satu yang menjadi petunjuk kuat tentang penaggalan
Candi Planggatan, relief yang setengah hewan dan setengah manusia
(antropofisis) hewan yang di maksud adalah hewan gajah. Dengan posisi gajah itu
berdiri dengan belalai ke bawah pada mulutnya terdapat bulan sabit, dan
seolah-olah memakan bulan sabit tersebut. gajah tersebut memakai sorban seperti
seorang petapa/wiku. Pada bagian pinggang sampai dengan lutut tertutupi kain
pula. Apabila diartikan tersebut adalah penanggalan dari pembuatan Candi Planggatan.
Yang apabila diartikan artinya adalah tahun 1378 caka, atau sama dengan tahun
1456 masehi. Dan relief tersebut sering disebut dengan “Gajah Wiku Mangan
Wulan”.
PERSAMAAN CANDI PLANGGATAN DENGAN CANDI SUKUH
Pada candi tersebut juga terdapat
lingga-yoni memiliki tinggi 39 cm, lebar permukaan 32 cm, dengan panjang cerat
15 cm. Yang artinya Candi Planggatan sama dengan Candi Sukuh yang memiliki
sifat keagamaan Hinduistik.
Juga terdapat penjelasan pada adanya
relief yang terdapat pada Candi Planggatan adalah relief “Gajah Wiku Mangan
Wulan”, yang apabila diartikan adalah tahun pembuatan Planggatan tahun
pembuatan Candi Planggatan 1378 Caka atau sama dengan 1456 Masehi. Relief yang
terdapat pada Candi Sukuh yaitu setengah gajah dan setengah manusia yang memakan
buntut. Dan relief itu dapat diartikan pula dengan makna tahun pembuatan Candi
Sukuh yaitu 1378 Caka atau 1456 Masehi. Dan dari hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa pembuatan Candi Planggatan dengan candi Sukuh itu memiliki tahun yang
sama.
CANDI PLANGGATAN TIDAK SEPOPULER CANDI SUKUH
Candi plangatan memang tidak
sepopuler seperti Candi Sukuh dan candi Cetho. Hal tersebut perlu dimaklumi
mengingat kondisi bangunan yang tidak selengkap Candi Sukuh dan Candi Cetho.
Terlebih saat ini peniggalan yang terdapat pada Candi Planggatan berupa
reruntuhan saja. Dan kondisi Candi Planggaran yang tidak terurus. Candi
Planggaran hanya mengalami 2 pengalian saja. Setelah itu tidak ada tindakan
lebih lanjut dari BP3 dan banyaknya anggapan kalau Candi Planggatan ini adalah
pecahan dari Candi Sukuh.
Mengingat juga karena letak Candi
Planggatan yang lebih masuk ke daerah pedesaan. Serta sedikitnya relief yang
ada disana.
Kesimpulan
Candi Planggatan dibangun oleh Prabu
Brawijaya V, raja terakhir Majapahit sebelum moksa ke Gunung Lawu. Candi
tersebut diibangun berdasarkan relief “Gajah Wiku Mangan Wulan” adalah pada
tahun 1378 Caka atau 1456 Masehi. Arti dari relief tersebut adalah tahun
pembangunan candi yaiyu pada tahun 1373 caka atau 1456 M.
Candi Planggatan tidak sepopuler
seperti Candi Sukuh. Hal tersebut perlu dimaklumi meninggat kondisinya yang
tidak selengkap Candi Sukuh. Dan terlebih saat inipeniggalan yeng terdapat pada
Candi Planggatan hanya berupa dengan reruntuhannya saja.
Saran
Seharusnya pemerintah daerah
kabupaten Karanganyar memberi perhatian kepada situs Cagar Budaya yang terdapat
di wilahnya. Disamping itu perlu pula dijaga nilai sejarah yang terdapat pada
Cagar Budaya Candi Planggatan kabupaten Karanganyar.
Sebaiknya generasi muda lebih berinsiatif
menjaga peniggalan budaya yang terdapat dalam masyarakat agar kelak masih dapat
dinikmati oleh generasi yang akan datang.
Sedikit Gambar Candi Planggatan oleh mata kamera kami :
No comments:
Post a Comment