Wednesday, 25 June 2014

Candi Planggatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah

 PROFIL CANDI PLANGGATAN

Candi Planggatan adalah candi yang terletak di Desa Tambak, kecamatan Ngargoyoso, kabupaten Karanganyar. Terletak 3 km dari Candi Sukuh. Candi Planggatan terletak 910 m diatas permukaan laut. Pada candi ini terdapat bagian teengahnya yang berupa gundukan tanah tingginya 1 m. Pada relief tersebut terdapat 6 relief yang merupakan rangkaian suatu cerita. Planggatan sendiri dibangun oleh Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit sebelum moksa ke Gunug Lawu.
Salah satu yang menjadi petunjuk kuat tentang penaggalan Candi Planggatan, relief yang setengah hewan dan setengah manusia (antropofisis) hewan yang di maksud adalah hewan gajah. Dengan posisi gajah itu berdiri dengan belalai ke bawah pada mulutnya terdapat bulan sabit, dan seolah-olah memakan bulan sabit tersebut. gajah tersebut memakai sorban seperti seorang petapa/wiku. Pada bagian pinggang sampai dengan lutut tertutupi kain pula. Apabila diartikan tersebut adalah penanggalan dari pembuatan Candi Planggatan. Yang apabila diartikan artinya adalah tahun 1378 caka, atau sama dengan tahun 1456 masehi. Dan relief tersebut sering disebut dengan “Gajah Wiku Mangan Wulan”.


  PERSAMAAN CANDI PLANGGATAN DENGAN CANDI SUKUH
Pada candi tersebut juga terdapat lingga-yoni memiliki tinggi 39 cm, lebar permukaan 32 cm, dengan panjang cerat 15 cm. Yang artinya Candi Planggatan sama dengan Candi Sukuh yang memiliki sifat keagamaan Hinduistik.
Juga terdapat penjelasan pada adanya relief yang terdapat pada Candi Planggatan adalah relief “Gajah Wiku Mangan Wulan”, yang apabila diartikan adalah tahun pembuatan Planggatan tahun pembuatan Candi Planggatan 1378 Caka atau sama dengan 1456 Masehi. Relief yang terdapat pada Candi Sukuh yaitu setengah gajah dan setengah manusia yang memakan buntut. Dan relief itu dapat diartikan pula dengan makna tahun pembuatan Candi Sukuh yaitu 1378 Caka atau 1456 Masehi. Dan dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pembuatan Candi Planggatan dengan candi Sukuh itu memiliki tahun yang sama.

 CANDI PLANGGATAN TIDAK SEPOPULER CANDI SUKUH
Candi plangatan memang tidak sepopuler seperti Candi Sukuh dan candi Cetho. Hal tersebut perlu dimaklumi mengingat kondisi bangunan yang tidak selengkap Candi Sukuh dan Candi Cetho. Terlebih saat ini peniggalan yang terdapat pada Candi Planggatan berupa reruntuhan saja. Dan kondisi Candi Planggaran yang tidak terurus. Candi Planggaran hanya mengalami 2 pengalian saja. Setelah itu tidak ada tindakan lebih lanjut dari BP3 dan banyaknya anggapan kalau Candi Planggatan ini adalah pecahan dari Candi Sukuh.
Mengingat juga karena letak Candi Planggatan yang lebih masuk ke daerah pedesaan. Serta sedikitnya relief yang ada disana.

  Kesimpulan
Candi Planggatan dibangun oleh Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit sebelum moksa ke Gunung Lawu. Candi tersebut diibangun berdasarkan relief “Gajah Wiku Mangan Wulan” adalah pada tahun 1378 Caka atau 1456 Masehi. Arti dari relief tersebut adalah tahun pembangunan candi yaiyu pada tahun 1373 caka atau 1456 M.
Candi Planggatan tidak sepopuler seperti Candi Sukuh. Hal tersebut perlu dimaklumi meninggat kondisinya yang tidak selengkap Candi Sukuh. Dan terlebih saat inipeniggalan yeng terdapat pada Candi Planggatan hanya berupa dengan reruntuhannya saja.
 Saran
Seharusnya pemerintah daerah kabupaten Karanganyar memberi perhatian kepada situs Cagar Budaya yang terdapat di wilahnya. Disamping itu perlu pula dijaga nilai sejarah yang terdapat pada Cagar Budaya Candi Planggatan kabupaten Karanganyar.
Sebaiknya generasi muda lebih berinsiatif menjaga peniggalan budaya yang terdapat dalam masyarakat agar kelak masih dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.


Sedikit Gambar Candi Planggatan oleh mata kamera kami :













No comments:

Post a Comment