Sunday, 1 December 2013

Hikayat Panji Semirang



HIKAYAT PANJI SEMIRANG

Dua buah kerajaan dari dua orang kakak beradik,Ratu Daha dan Ratu Kuripan merupakan dua hal jauh berbeda. Ratu Daha saudara yang tertua,ialah seorang tokoh manusia yang tidak teguhpendiriannya. Setiap kali ia dapat mengubahpendiriannya, karena hasutan selirnya PadukaLiku, ibu Galuh Ajeng.Apalagi setelah ibu Cendra Kirana meninggaldunia, karena tapai beracun yang diberikanPaduka Liku. Untuk mendinginkan kemarahan raja.Paduka Liku mencarikan guna-guna, sehingga kasihraja berpindah kepadanya. Galuh Ajengdimanjakan. Dalam semua hal ia ingindidahulukan. Adiknya, Raja Kuripan, merupakanseorang tokoh yang berhatihati dalam segalatindakannya. Tak putus dari berpikir panjang lebarsebelum ia berbuat sesuatu. Putranya hanyaseorang yaitu Raden Inu Kertapati, yang akandipertunangkan dengan putri saudaranya, GaluhCendra Kirana. Saudaranya yang lain adalah RatuGageleng. Ia berputra seorang pula, Raden SingaMenteri, yang suka dipuji dan disanjung.Segala-galanya akan diberinya asal ia dipujisebagai seorang yang tampan dan gagah, yangmelebihi orang lain. Saudaranya yang seorang lagiialah Biku Gandasari, seorang perempuan,menyisihkan diri dari keduniawian dan bertapa diGunung Wilis. Pada suatu seketika, Raden Inumengirimkan dua buah boneka. Sebuah dari padaemas yang dibungkus dengan kain biasa, sedangyang lain daripada perak, tetapi dibungkus dengankain sutera yang mahal harganya. Tentulah GaluhAjeng yang dapat memilih lebih dahulu dan tentupula ia akan memilih apa yang terbungkus dengankain sutera itu.Setelah ia mengetahui, bahwa boneka CendraKirana terbuat dari pada emas ia merajuk kepadaibu dan ayahnya untuk ditukar. Tetapibagaimanapun juga ayah memaksanya, namunboneka emas itu tak juga diserahkan oleh GaluhCendra Kirana. Kemarahan ayahnya timbul,sehingga rambut Galuh Cendra Kiranadiguntingnya. Sejak itulah ia merasa, bahwa hidupdi istana merupakan hidup di bara api. Apalagisudah ternyata, bahwa ayahnya telahmembencinya. Pada suatu malam ia melarikan diridengan ibu tirinya, selir raja yang pertama,Mahadewi, bersama-sama dengan dua orangpengiringnya Ken Bayan Ken Sengit. Di daerahantara perjalanan Daha dan Kuripan ia mendirikansebuah keraton, sedang namanya diubah denganPanji Semirang Asmarantaka. Begitu juga dengandua pengiringnya menyamar pula sebagai oranglaki-laki dan namanya pun berubah. Ken Bayandengan Kuda Perwira sedang Ken Sengit denganKuda Peranca.Kerajaan baru itu makin besar, karena keberaniankedua orang pengiring Panji Semirang yangmerampas harta benda orang yang lalu di situ.Utusan Raja Kuripan ke Daha dapat puladikalahkan, sehingga Raden Inu sendirilah yangdatang untuk menuntut balas. Tetapi apa yangterjadi? Setelah Raden Inu melihat wajah PanjiSemirang, ia terpesona dan tak kuasa pula untukmenuntut balas. Malahan terjadi suatupersahabatan. Dengan demikian, Raden Inu dapatmeneruskan perjalanannya ke Daha untukmelangsungkan perkawinannya dengan GaluhCendra Kirana. Bukan kesenangan dankegembiraan, tetapi penyesalan dan kekecewaanyang didapatinya di Daha, karena Galuh CendraKirana sudah tak ada di sana. Walaupun demikianperkawinan itu dilangsungkan juga dengan GaluhAjeng, karena permintaan yang keras dari ibunya,Paduka Liku, kepada Ratu Daha. Perkawinan itutidak membawa kebahagiaan kedua belah pihak,karena tak ada benih cinta dan senang yangtertanam di dalamnya. Malahan Raden Inu mulaicuriga, bahwa Panji Semirang itu ialah kekasihnya,Galuh Cendra Kirana. Daha ditinggalkannya untukmenyusul Panji Semirang di kerajaan baru itubersama-sama dengan 3 orang pengiringnya:Jeruje Kartala, Persanta, dan Punta.Kekecewaan yang kedua tak dapat pula ditolaknya.Kerajaan baru itu sudah kosong. Panji Semirangdengan pengiring-pengiring-nya telahmeninggalkan tempat itu menuju Gunung Wilis,tempat pertapaan bibinya. Raden Inu hanyamendapatkan Mahadewi, yang tidak dibawa dalamperjalanan pindah karena sudah tua. Iadidapatinya sedang menangis. Perkataannya yangkeluar mengatakan, bahwa Panji Semirangmemanglah Galuh Cendra Kirana, putri Ratu Daha.Setelah Mahadewi diantarkan ke Daha kembali,berangkatlah Raden Inu menyusul kekasihnyadengan nama samaran Panji Jayeng Kesuma.Dalam perjalanannya Panji Semirangmeninggalkan pakaian lakilakinya. Puspa Juwitadan Puspa Sari, kedua putri pemberian RajaMentawan yang kalah perang terkejut. Merekabaru mengetahui, bahwa Panji Semirang adalahseorang perempuan. Setelah merintis hutan dangunung sampailah mereka ke pertapaan BikuGandasari di Gunung Wilis. Mereka disambutdengan ramah tamah. Beberapa hari mereka

No comments:

Post a Comment