Aku
Bermimpi Meliahat Surga
Sungguh,
malam ketiga di pngkalan punai aku mimpi melihat surga
Ternyata
surga tidak semmegah, hanya sebuah istana kecil di tengah hutan
Tidak
ada bidadari seperti disebut dikitab-kitab suci
Aku
meniti jembatan kecil
Seorang
wanita berwajah jernih menyambutku
“Inilah
surga” katanya.
Ia
tersenyum, kerling matanya mengajakku menengadah
Seketika
aku terkesiapa oleh pantulan sinar matahari senja
Menyirami
kubah-kubah istana
Mengapa
sinar matahari berwarna perak, jingga, dan biru? Sebuah keindahan yang asing
Di
istana surga
Dahan-dahan
ara mengejar kedalam kamar-kamar sunyi yang bertingkat-tingkat
Gelas-gelas
kristal berdenting dialiri air zamzam menebarkan rasa kesejukan
Bunga
petunia ditanam di dalam pot-pot kayu
Pot-pot
itu digantungkan pada kosen-kosen jendela tua berwarna biru
Di
beranda, lampu-lampu kecil di
sembunyikan di balik tilam, indah sekali
Sinarnya
memancarkan kedamaian
Tembus
membelah perdu-perdi di halaman
Surga
begitu sepi
Tapi
aku ingin tetap di sini
Karena
ku ingat janjimu Tuhan
Kalau
aku datang dengan berjalan
ENGKAU
akan menjemputku dengan berlari-lari
Laskar
Pelangi
subhanallah..
ReplyDelete